Saturday, August 22, 2009

Kodam VI/Tanjungpura Perhatikan Obyek Vital Nasional


21 Agustus 2009, Balikpapan -- TNI dan Kodam VI/Tpr mulai memperhatikan instalasi obyek vital nasional, karena obyek vital nasional memiliki nilai yang cukup strategis bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Obyek vital nasional yang dimaksud adalah kawasan, instalasi yang menyangkut hajat hidup orang banyak dan berpengaruh terhadap kepentingan negara guna mendukung kepentingan nasional.

Total E&P Indonesie merupakan salah satu obyek vital nasional yang berada di wilayah Kaltim yang bernilai strategis mengingat instalasi ini memberikan kontribusi yang signifikan kepada pemerintah, negara serta daerah Kalimatan Timur pada khususnya. Total E&P Indonesie akan sangat membantu kehidupan masyarakat terutama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, obyek vital nasional yang sangat strategis akan dapat meningkatkan pembangunan masyarakat yang lebih mandiri.

Panglima Kodam VI Mayor Jenderal TNI Tono Suratman memberikan perhatian yang sangat serius terhadap obyek vital nasional di wilayah kerjanya. Hal ini disebabkan karena disamping peranannya sebagai instalasi strategis, obyek vital nasional juga sangat membantu dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya.

“Saya sangat concern terhadap upaya-upaya pengamanan obyek vital nasional, apalagi di hadapkan pada perkembangan situasi terakhir belakangan ini. Ini bukan saja karena Total E & P Indonesie memberikan kontribusi yang besar terhadap devisa negara dan sangat membantu masyarakat sekitarnya. Namun juga karena Undang-Undang RI No. 34 tahun 2004 tentang TNI khususnya pasal 7 ayat 2 sub b poin 5 mengamankan bahwa pengamanan obyek vital nasional merupakan tugas dan tanggung jawab TNI sepenuhnya”, demikian Pangdam VI/Tanjungpura. Hal ini disampaikan pada saat kunjungan kerja Pangdam VI/Tanjungpura ke Total E & P Indonesie di Senipah Samboja Kukar jum’at 21 Agustus 2009.

Pada kesempatan itu pula disepakati rencana kerja sama antara Kodam VI/Tanjungpura dengan Total E & P Indonesie dalam pemberdayaan masyarakat sekitarnya misalnya dalam bentuk pelatihan-pelatihan, penanaman jiwa kebangsaan dan peningkatan semangat bela negara serrtta pembangunan sumber daya manusia lainnya. Rencananya kerja sama ini akan dituangkan dalam bentuk MOU antara Kodam VI/Tanjungpura dengan Total E & P Indonesie.

Kunjungan ini dihadiri pula oleh pejabat dari jajaran Kodam VI/Tpr diantaranya Asintel Kasdam VI/Tpr, Asops Kasdam VI/Tpr, Kapendam VI/Tpr, Danlanud, Danlanal, sedangkan dari Total E&P Indonesie adalah Hardy Pranomo selaku Executive presiden Total E&P Indonesie, Ibu JuditH, Bapak Leo Tobing termasuk dari PB Migas yang diwakilkan oleh Bapak Yayat.

Kalimantan Aman dari Teroris


Pulau Kalimantan hingga kini dinilai aman dari jaringan teroris dibandingkan dengan daerah lain.

"Dari laporan intelijen, Pulau Kalimantan aman dari jangkauan teroris termasuk kemungkinan mereka bersembunyi di sini," terang Panglima Kodam Tanjungpura VI (Kalimantan) Mayjen TNI Tono Suratman, usai melakukan kunjungan obyek vital milik Total Indonesie di Bandara Sepinggan Balikpapan, Jumat (21/8/2009).

Meski demikian menurut Pangdam, daerah perbatasan Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat bisa saja dijadikan daerah lintas bagi pelaku teroris. Namun sejauh ini belum ditemukan indikasi ke arah itu.

"Itu bisa saja, tapi kita sudah minta kepada aparat kita di level bawah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan nasional. Kalau masyarakatnya waspada, maka tidak ada tempat bagi Noordin M Top mengembangkan jaringan sel terorisnya. Ini yang musti diingatkan kepada kita semua," jelas Tono.

Karena itu, pihaknya juga telah mengingatkan kembali kepada masyarakat, tokoh masyarakat, RT, Kelurahan untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya tindakan teror di lingkungan.

"Kita minta dihidupkan lagi siskamling, komunikasi ketuk tular dan yang paling penting juga sejak usia dini anak-anak perlu diberikan pemahaman seperti yang dilakukan di Singapura, anak SD-SMP dijelaskan soal pelaku-pelaku teror seperti Kastari (teroris yang kabur dari tahanan Singapura)," jelasnya.

Pihak TNI termasuk Kodam, sejak bom Hotel JW Marriot pertama tahun 2003 silam, telah mengaktifkan desk anti teror yang berada di bawah kordinasi Pusdalops.

"Di Kodam Tanjungpura kita miliki raider 600 Pasukan pemukul Reaksi cepat. Kekuatan ini bersifat standby. Jika sewaktu-waktu dibutuhkan kita siap," tambahnya

Sementara menyinggung pengamanan obyek vital nasional di wilayah Kaltim, menurut Pangdam, pengaman dalam yang dimiliki perusahaan seperti Total sudah menggunakan standar nasional dan internasional. Akan tetapi TNI-Polri tanpa diminta telah melakukan pengamanan bersama baik terbuka maupun tertutup.

Penerangan Kodam VI/Tanjungpura/okezone

Kapal Perang Australia di Sail Bunaken IFR 2009

Tiga kapal perang AL Australia berpartisipasi di IFR Sail Bunaken 2009.

HMAS Darwin berlabuh di perairan Manado setelah IFR

HMAS Leeuwin.

Kontigen kapal perang AL Australia dipimpin HMAS Darwin.

HMAS Success sebelah kanan.

HMAS Darwin sebelah kiri.

HMAS Darwin kedua dari kiri.

HMAS Darwin.

Australian DoD

Obama Target Serangan


22 Agustus 2009, Jakarta -- Rencana kunjungan presiden Amerika Serikat Barrack Husein Obama November nanti potensial akan menjadi target serangan kelompok Noordin. Presiden negara adidaya itu akan menghadiri KTT APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation) di Singapura dan kemungkinan mampir ke Indonesia.

”Serangan terhadap Obama direncanakan kelompok itu menggunakan teknik sniper,” ujar pengamat terorisme Dyno Cressbon di Jakarta kemarin. Obama yang gemar nasi goreng itu menjadi target karena merupakan pimpinan AS yang dianggap sebagai negara penjajah umat Islam oleh kaum teroris.

Dyno menduga, Noordin sudah menyiapkan calon penembak jitu. ”Kalau senjatanya bisa menggunakan jenis MK-III buatan Rusia. Ini bisa diperoleh melalui jalur Moro atau pasar gelap di kawasan Patani, Thailand” katanya.

Pengamat yang juga menjadi konsultan Densus 88 Mabes Polri itu menambahkan, serangan terhadap Obama dipersiapkan secara matang oleh Noordin. ”Tapi, karena plot yang di Jatiasih terbongkar lebih dulu mungkin saja mereka merubah teknik. Yang jelas, mereka sudah berlatih,” kata Dyno.

Mencari senjata, kata dia, juga hal yang mudah bagi kelompok Noordin. ”Ada mekanisme saling bantu antar mujahidin. Jadi, mereka sudah punya link-link itu,” katanya.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Nanan Soekarna mengaku belum tahu soal plot serangan terhadap Obama itu. Namun, kata jenderal dua bintang itu, informasi itu akan dikembangkan. ”Itu merupakan informasi darei pengamat. Silahkan saja, itu jadi masukan dan bahan pertimbangan kita,” ujarnya.

Namun, Nanan tidak merinci lebih jauh apa yang dimaksud dengan mengembangkan. Apakah berarti Densus akan berkoordinasi dengan Kedubes AS?- Nanan tidak menjawab tegas. ”Pokoknya masukan diterima, nanti akan diselidiki,” ujar mantan Kapolda Sumatera Utara itu.

Mencari senjata yang bisa digunakan untuk aksi sniper memang gampang-gampang susah. Bagi yang sudah punya ”jalur” khusus akan sangat mudah mendapatkannya. Bahkan di internet, ada situs khusus yang menjual senjata teroris itu melalui pemesanan lewat telepon.

Situs yang beralamat di http://terroristmecorp.blogspot.com itu menyediakan berbagai senjata sniper. Dalam profil webnya mereka menulis ”Kami adalah korporasi yang memerangi Amerika dan Israel dan menghancurkan kaum Zionist.”

Pemesan menurut website itu cukup kontak dua orang yang disebut sebagai agen yakni Dedi P , nomor telepon :+60122359547 dan Zaki S nomor telepon +60166073981. Dilihat dari kodenya, dua nomor itu nomor Malaysia. Tadi malam, JPNN mencoba menghubungi keduanya namun tidak aktif.

Sumber JPNN di lingkungan anti teror TNI menyebut peredaran senjata untuk misi menembak jitu memang masih ada. ”Terutama di wilayah timur Indonesia. Kalau kamu butuh, dua hari pun bisa diusahakan,” katanya.

Senjata itu, kata dia, disuplai dari daerah-daerah bekas konflik seperti Poso atau Papua. ”Di Kupang juga ada, tapi lebih susah mencarinya karena pintu dari Timor Leste sekarang ketat,” kata perwira itu.

Namun, dia meragukan kemampuan kelompok Noordin melakukan serangan dengan teknik menembak jitu. ”Tidak asal bisa menembak balon terus bisa menembak Obama,” katanya.Dari file dan foto-foto yang disita Densus 88 memang teroris berlatih menembak dengan sasaran balon. Selain itu, teroris berlatih dari atas perahu yang bergerak di sekitar Pulau Karimun Jawa.

”Jiwa sniper itu susah dibentuk. Kesabarannya, ketelitiannya, terus kemampuan escape (lolos) dengan cantik dan bisa berbaur dengan masyarakat itu lama,” kata prajurit yang sedang menempuh spesialisasi penembak runduk di sebuah kesatuan itu.

Selain itu jenis senjata MK-III juga sudah tua. ”Pelurunya juga buatan Eropa, sangat susah menyediakan senjata ini tanpa peluru sekaligus. Satu-satunya yang memungkinkan adalah senjata itu rampasan di Afghanistan dulu. Berarti penembaknya mesti pernah ke Afghanistan dan familiar,” katanya.

Tapi, penembak itu mesti memperhitungkan kecepatan dan arah angin. ”Jarak efektif senapan MK III itu cuma 500 meter. Mobilnya anti peluru. Bisa apa Noordin dengan itu,” katanya dengan nada pesimistis.

Direktur Lembaga Studi Pertahanan dan Strategi Rizal Darmaputera juga menilai serangan terhadap Obama nyaris tidak mungkin. ”Obama dilindungi sangat ketat oleh Secret Service dan seluruh kekuatan Amerika Serikat. Jarak 1 kilometer sudah pasti steril, “katanya.

Selain itu, kelompok Noordin juga dinilai tak punya sumber daya yang cukup untuk melakukan serangan itu. “Kalau sekedar gertakan mungkin saja. Tapi, untuk direalisasikan itu nyaris tidak mungkin,” ujarnya.

Sementara itu, pesan-pesan yang mengatasnamakan Al Qaeda Asia Tenggara kembali muncul di internet. Sebelumnya, pascapeledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton muncul pernyataan di blog http://mediaislam-bushro.blogspot.com yang menyatakan Noordin M Top bertanggung jawab dalam aksi jihad tersebut.

Kali ini beredar pesan berbahasa Melayu merespons tindakan polisi Indonesia pada 3 Juli 2008. Pernyataan tersebut dikeluarkan Abu Ubaidah, selaku Muhajir dan Mujahid Pattani Darussalam, merangkap Jeneral Awwal Tandzim Al Qaeda Bahagian Asia Tenggara.

Namun pernyataan yang dirilis blog Pattani Darussalam - Khattab Media Publication, tidak tercamtum reaksi terhadap penangkapan sejumlah pelaku teror pascapeledakan dua hotel mewah di Mega Kuningan tersebut.

Pernah di Parpol

Buronan teroris Muhammad Syahrir yang ahli pesawat ternayat pernah aktif di Partai Keadilan (nama lama Partai Keadilan Sejahtera ). Namun, Syahrir sudah tidak aktif lagi sejak PK berganti nama. ”Dulu pernah terlibat. Tiba-tiba hilang, lalu muncul lagi sudah seperti ini,” kata Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri pada JPNN kemarin.

Menurut Minan Sukardi, Kepala Dusun Kampung Melayu, bekas tempat tinggal Syahrir, buron itu bahkan pernah menjadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Keadilan Kecamatan Teluk Naga. ”Itu sekitar tahun 1998 sampai 2000-an,” kata Minan ketika ditemui di Kampung Melayu, Teluk Naga, Tangerang, kemarin.

Setelah itu, Syahrir memilih keluar dari partai dan lebih tertarik ke kelompok pengajian tertentu. Akhirnya, kata Minan, Syahrir justru membenci partai politik.

Sedangkan Bagus Budi Pranoto, salah satu dari daftar pencarian orang (DPO) Mabes Polri ternyata pernah tinggal dan mengajar di Pondok Pesantren Nurul Huda Desa karangreja Kecamatan Kutasari. Sejumlah pihak menduga, Bagus Budi Pranoto alias Urwah warga Kudus yang diduga kuat terlibat dalam pengeboman Hotel Ritz Carlton dan JW Marriott ini kenal dengan Huzamuddin yang juga pernah tinggal di Desa karangreja Kecamatan Kutasari itu

“Memang benar, Bagus Budi Pranoto pernah mengajar di pondok pesantren ini. Tapi hanya setengah tahun. Setelah itu kami tidak tahu menahu kegiatannya. Saya kaget alat melihat dirinya ditetapkan sebagai DPO di televisi,” tutur Pimpinan Ponpes Nurul Huda, Ali Mubarok, Jum’at (21/8).

Ali menjelaskan, Bagus datang untuk mengajar Bahasa Arab di Ponpes tersebut sekitar tahun 1999. Namun, pihak ponpes merasa kurang cocok dengan sikap dan pembawaan bagus yang keras dan bertemperamental tinggi. ”Ia bahkan sering terlibat konflik dengan guru atau pengasuh lainnya. Karena itu kami tidak cocok dan mengeluarkannya secara halus dari Ponpes ini,” tandas Ali.

Saat mengajar di Ponpes itu, Bagus tak menunjukkan gerak-gerik yang mencurigakan atau menunjukkan keterlibatannya dengan jaringan teroris. “Saya kaget etelah melihat wajahnya di televisi. Ternyata itu adalah Bagus yang pernah mengajar di Ponpes kami,” tambahnya.

Setelah mengetahui keterlibatan Bagus dalam jaringan terorisme, pihak Ponpes Nurul Huda memperketat pemantauan terhadap para tamunya. Hal ini ditempuh untuk mengantisipasi infiltrasi jaringan terorisme. ”Kami telah memperketat pemantauan terhadap tamu kami. Ponpes ini murni untuk pendidikan. Kami tidak tahu menahu tentang keterlibatan Bagus,” tandasnya.

Sementara itu, keluarga Huzamudin, salah seorang yang juga ditetapkan sebagai DPO mengaku cukup kaget dengan berita keterlibatan Huzamudin dalam aksi terorisme. Nasiyah, kakak ipar Huzamudin masih mengaku tidak percaya dengan keterlibatan adiknya itu.

”Sehari-hari ia hanya tukang servis elektronik. Kalau di rumah juga mau bertani di sawah. Kami cukup kaget dengan informasi itu,” tutur Nasiyah kepada wartawan.

Ia mengakui, sketsa wajah huzamudin yang dirilis Mabes Polri itu memang benar adik iparnya. Hanya saja, penampilan Huzamudin saat ini agak berbeda dengan penampilan dalam kesehariannya. ”Sehari-hari, adik saya itu tidak menggunakan kacamata. Di sketsa itu menggunakan kacamata. Tapi wajahnya memang wajah Huzamudin,” tambahnya.

Keluarga Huzamuddin di Desa Karangreja merasa cukup terpukul. Apalagi keempat anak-anaknya masih kecil. Bahkan, anak-anak Huzamudin itu merasakan tekanan psikologis sejak adanya penggerebekan. ”Kalau ada mobil di dekat rumah atau bapak-bapak datang, anak-anak Huzamudin merasa takut,” katanya.

BATAM POS

Rusia Kirim Mesin Jet RD-33 Seri 3 Ke India


22 Agustus 2009 -- Rosoboronexport dan Hindustan Aeronautics Ltd (HAL) menandatanggani kontrak pengiriman 26 unit mesin pesawat RD-33 seri 3 ke India di pameran dirgantara MAKS-2009, Jumat (21/8). RD-33 seri 3 versi peningkatan RD-33, dilengkapi dengan thrust vectoring untuk pesawat tempur buatan MiG.

Pada 2005, Rusia menyetujui memodernisasi mesin pesawat tempur MiG-29 Angkatan Udara India dengan nilai kontrak 250 juta dolar. Sesuai kesepakatan perjanjian, HAL akan membuat 120 mesin RD-33 seri 3 di pabrik Koraput untuk peningkatan kemampuan MiG-29.

MiG-29 Fulcrum.

Su-35. (Foto: KNAAPO)

Kontrak saat ini akan membantu HAL ahli merakit mesin RD-33 dan menggunakan pengalaman merakit tersebut untuk mesin jet generasi mendatang.

“Mesin-mesin ini dipasang di pesawat MiG, termasuk pesawat tempur MiG-35, yang berpartisipasi tender pengiriman 126 pesawat tempur ke AU India,” ujar seorang pejabat Rosoboronexport.

RIA Novosti/@beritahankam

Penutupan Uji Siap Tempur Tingkat Kompi Yonzipur 2/SG 2009

Bertempat di Lapangan Yonzipur 2/SG Pangdam II/Swj Mayor Jenderal TNI . Mochammad Sochib, S.E., M.B.A, yang di wakili Danrindam II/Swj bertidak selaku Irup pada upacara penutupan Uji Siap Tempur tingkat Kompi Yonzipur 2/SG TA. 2009, Jum'at, 21 Agustus 2009.

21 Agustus 2009, Palembang -- Pangdam II/Swj dalam amanatnya yang dibacakan oleh Darindam II/Swj mengatakan, dengan selesainya Uji Siap Tempur ini, diharapkan agar kemampuan yang telah diperoleh selama latihan UST terus dipelihara dan ditingkatkan, sehingga kompi dalam jajaran satuan Yonzipur 2/SG tetap memiliki kesiapan tempur sesuai standarisasi kemampuan yang telah ditentukan. Beberapa evaluasi selama pelaksanaan UST, sekaligus sebagai penekanan untuk ditindaklanjuti dalam pembinaan latihan satuan adalah Kemampuan teknis dan taktik secara perorangan sudah cukup baik, Kerja sama antar unsur sudah baik hendaknya terus dimantapkan dalam pengaplikasian tugas sehari-hari, Realisme latihan yang ingin dicapai walaupun belum dapat digambarkan secara utuh akibat terbatasnya sarana dan prasarana latihan, hendaknya tetap dipahami oleh semua prajurit, Kualitas pengendali latihan agar ditingkatkan kembali sesuai dengan tugas dan fungsi kecabangan satuan yang dilatih.

Dengan telah selesainya UST ini kepada Danyon Zipur 2/SG segera melakukan evaluasi berbagai kelemahan yang dihadapi selama latihan, baik yang menyangkut tentang kesiapan alat peralatan tempur maupun kemahiran taktis dan teknis melalui upaya Binsat. Kepada Danrindam II/Swj beserta para pelatih selaku penyelenggara latihan, saya berharap agar evaluasi hasil latihan ini dicermati dan ditindak lanjuti guna menyempurnakan penyelenggaraan latihan berikutnya. pertajam pengetahuan dan kemampuan para wasit dan pengendali latihan khususnya materi-materi kecabangan agar realisme latihan dapat di capai sesuai tujuan dan sasaran latihan.

Lebih lanjut Pangdam mengatakan, Seiring dengan kondisi Alutsista kita yang relatif sudah tua setelah kegiatan latihan ini, saya minta untuk tetap dipelihara dengan baik agar kedepan mampu digunakan untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok satuan secara maksimal, segera lakukan inventarisasi personel dan materiil serta laporkan hasil latihan secara obyektif, tegas Pangdam.

Hadir dalam upacara tersebut Hadir dalam upacara tersebut, Danyon Zipur 2/SG, Para penyelenggara dan Peserta latihan UST.

Pendam II/Sriwijaya

Gubernur ALL: Komandan Harus Bantu Anggota Punya Masalah Hindari Desersi


21 Agustus 2009, Surabaya -- Setiap Komandan atau atasan bahkan sesama anggota harus saling membantu apabila ada anggota lain yang punya permasalahan, baik persoalan dinas, pribadi ataupun keluarga. Ini sangat penting bagi yang bersangkutan karena langsung atau tidak langsung pasti akan mempengaruhi cara kerja di kesatuannya, bahkan kalau dibiarkan begitu saja bukan tidak mungkin akan melakukan desersi, tegas Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL) Laksda Moch. Jurianto, S.E saat memberikan jam komandan kepada seluruh perwira, bintara, tamtama, dan PNS di Gedung Maspardi AAL, Bumi Moro, Surabaya, Jum’at (21/8).

“Apapun permasalahan dari anggota harus kita bantu, apabila komandan atau atasannya tidak mampu menyelesaikan atau membantu, silahkan sampaikan dan laporkan ke saya, pasti kita akan bantu dan carikan bagaimana jalan keluarnya. Khusus anggota yang berdinas di AAL ini jangan pernah sungkan atau takut menghadap sama saya, dan kalau perlu bagi mereka yang punya masalah silahkan SMS, pasti diperhatikan kalau itu memang hal yang benar,” ujar Laksda TNI Moch. Jurianto, S.E.

Pati dengan dua bintang di pundak ini juga mengingatkan tentang bahaya teroris yang sekarang ini lagi marak di tanah air. Melawan atau menghancurkan ancaman para teroris ini bukan hanya tugas Polri dan TNI saja, tetapi yang lebih penting lagi adalah peran serta dari seluruh lapisan masyarakat harus berperan aktif. Seluruh lapisan masyarakat harus berhati-hati dan waspada terhadap bahaya penularan teroris yang terus mencari jaringan atau pengikut, dan kalau ada sesuatu yang mencurigakan jangan pernah ragu-ragu untuk segera melaporkan kepada pihak berwajib yang terdekat.

Biasanya yang menjadi sasaran atau target para teroris ini adalah orang-orang yang gampang dipengaruhi adalah orang-orang yang Islamnya masih separuh-separuh dan tidak punya pendirian, yang sedang ada masalah atau kesulitan, dan remaja yang perkembangan kepribadian dan emosinya masih labil. Di sini dituntut peran para orang tua agar terus memantau perkembangan para putranya dan segala perilakunya, dan apabila ada yang berubah drastis dari perilaku biasanya, itu patut kita curigai.

Pen AAL

Pilot TNI AU Siap Terbang dengan Garuda

Boeing-737 TNI AU dalam latihan bersama AU Singapura bertajuk CAMAR. (Foto: TNI AU)

21 Agustus 2009, Jakarta -- Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Subandrio menyatakan, sejumlah penerbang TNI AU siap dikerjasamakan dan terbang dengan armada PT Garuda Indonesia (Garuda).

"Sudah banyak penerbang TNI yang siap. Sekarang, tinggal menunggu payung hukumnya dari Dephan (Departemen Pertahanan)," katanya menjawab pers didampingi Dirut Garuda, Emirsyah Satar usai menandatangani kerja sama kedua pihak di Jakarta, Jumat.

Menurut Subandrio, pemberdayaan sejumlah pilot atau penerbang TNI AU ke Garuda ini dulu dikenal istilah "dikaryakan" dan kini istilah itu tidak dipakai lagi.

"Yang paling tepat, mungkin kerja sama, semacam KSO (kerja sama operasi)," katanya menjelaskan.

Bagi penerbang TNI AU, kata Subandrio, antara lain juga untuk keperluan pemenuhan keterampilan profesi sesuai dengan tipe terbang (type rating) yang bersangkutan.

"Skala ribuan jam terbang di TNI AU yang tak terpenuhi, akhirnya bisa dengan Garuda," ujarnya.

Garuda sendiri, kata Dirut Emirsyah Satar, saat ini masih membutuhkan tambahan pilot sekitar 100 personel per tahun, dalam beberapa tahun mendatang.

Selain itu, kata Subandrio, keterampilan pilot TNI AU, khususnya penerbang transporter jenis jet seperti Boeing 737 series, latihan terbangnya dengan simulator Garuda.

Subandrio mengatakan, kerja sama itu, juga meliputi pemanfaatan sarana perawatan pesawat Garuda (Garuda Maintenance Facility/GMF) untuk merawat pesawat-pesawat jet milik TNI AU.

"Lebih efisien dirawat di GMF ketimbang ke luar negeri seperti Singapura. Untuk terbang ke Singapura saja per jamnya harus dikeluarkan anggaran 7.000-8.000 dolar AS," katanya.

Tidak hanya itu, tambah Subandrio, mekanik TNI.

ANTARA News

Friday, August 21, 2009

Pakistan Mulai Produksi UAV Falco


20 Agustus 2009 -- Angkatan Udara Pakistan mulai memproduksi pesawat nirawak (UAV) Falco bekerjasama dengan perusahaan Italia Selex Galileo di komplek Aeronautical, Kamra.

Kepala Aeronautical Marsekal Farhat Hussain mengatakan UAV Falco sangat penting untuk pertahanan negara, ditambahkannya produksi pesawat tersebut menambah kemampuan keprofesionalan AU Pakistan.

Saat ini, Pakistan menjadi anggota negara-negara pembuat pesawat drone.

Sistim digunakan terutama untuk pengintaian udara dan pengumpulan informasi, meskipun nantinya AU Pakistan dapat melengkapi dengan sistem persenjataan untuk operasi-operasi ofensif.

GEO.TV/@beritahankam

Dari Peresmian Monumen Pahlawan Santiago di Miangas

Proses pembangunan monumen pahlawan Santiago. (Foto: media indonesia)

21 Agustus 2009, Manado -- TNI telah berhasil membangun monumen Santiago di Pulau Miangas. Hanya dalam tempo 42 hari, dari 9 Juli hingga 20 Agustus, tugu itu diselesaikan. Kamis (20/8) kemarin, Pangdam VII Wirabuana, Mayjen TNI Djoko Susilo Utomo meresmikannya.

Dari atas helikopter MI-17V5 milik TNI AD, di ketinggian kira-kira 300 kaki atau 100 meter, terlihat bangunan menjulang ke langit terbungkus kain kuning. Letaknya tepat di depan dermaga Pulau Miangas. Seluruh penumpang, berjumlah 17 orang, helikopter warna hijau tua yang bermarkas di Squadron 31 Serbu Semarang itu, menoleh ke bawah. “Itu tugu yang akan kita resmikan,” kata Komandan Detasemen Zeni Tempur (Dandenzipur) 4/YKN (Yudha Karya Nyata), Mayor TNI M Alfianto, sambil menunjuk ke bawah dari sebelah kiri helikopter.

Sekira lima menit kemudian helikopter Rusia buatan 2008 itu mendarat di tengah kebun kelapa di samping lahan milik TNI AL di sisi selatan Pulau Miangas. Selanjutnya rombongan Pangdam disambut Dandim 1301/Sangihe Letkol TNI Tojo Simanjuntak di depan helikopter yang diterbangkan Letkol TNI Hari SM dan Kapten TNI Romy S itu.

Selanjutnya rombongan digiring ke depan Pendopo Kecamatan Miangas untuk disambut secara adat. Rombongan terdiri dari, selain Pangdam ada Kapolda Sulut Brigjen Pol Bekto Suprapto, Danrem 131/Santiago Kolonel Inf Istu Hari Subagyo, Asisten Perencanaan Lantamal VII Kolonel Laut Ganif, Asisten I Setprov Sulut HR Makagansa, dan Anggota DPRD Sulut Abid Takalamingan. Selain itu Bupati Talaud Elly Lasut, Ketua DPRD Talaud Ben Alotia, Kapolres Talaud AKBP Eriadi (ketiganya nanti bergabung saat rombongan singgah di Bandara Melonguane). Kemudian ada Dandenzipur, Kapenrem Kapten Inf Suparman, Ajudan Pangdam Serka AK Harahap, wartawan Manado Post, Kameraman TVRI Manado, Fotografer LKBN Antara Manado, dan dua orang wartawan media Kodam VII Wirabuana.

Usai penyambutan oleh belasan tetua adat Miangas, rombongan digiring ke lokasi pelaksanaan acara. Rombongan menempati satu, di sisi kiri, dari dua tenda tentara warna hijau tua yang tepat menghadap monument setinggi 14 meter itu. Acara peresmian langsung dimulai.

Panglima Kodam VII Wiarabuana (tengah) Mayjen Djoko Susilo bersama sejumlah muspida Sulut saat mengunjungi monumen pahlawan Santiago (1670-1675) di Pulau Miangas, Kab Talaud, Sulawesi Utara, Kamis (20/8). Monumen yang dibangun oleh TNI AD tersebut memilki ketinggian 7 meter dan menelan biaya Rp 1,2 miliyar. (Foto: ANTARA/ Basrul Haq/ss/nz/09)

Setelah pembukaan, Mayor Alfiansyah langsung memberikan laporan. Alfiansyah merinci: pembangunan monument pahlawan Santiago ini merupakn ide Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, yang kemudian ditindaklanjuti lisan Panglima TNI kepada Danrem 131/Santiago Kolonel Inf Istu Hari Subagyo, 6 Mei 2009. Danrem bersama Gubernur SH Sarundajang selanjutnya 29 mei 2009 memerintahkan Dandenzipur 4/YKN merencanakan pembangunannya. Dari perencanaan itu, muncul pula 4 alternatif bahan dasar pembuatan patung untuk monumen Santiago itu, yakni semen, fiber, tembaga, dan perunggu. Dan akhirnya dipilihlah perunggu.

Setelah disetujui, dimulailah pembangunan oleh 35 anggota Denzipur yang dipimpin langsung M Alfianto. Seluruh material untuk membangun pondasi tempat mendirikan patung Santiago, kata Alfianto, disuplai dari Manado dengan kapal perintis Meliku Nusa bersama dengan pasukan Zipur itu.

Pekerjaan dilakukan secara paralel: Denzipur mengerjakan pondasi berbentuk segi lima setinggi 5 meter dan tugu 5 meter untuk mendirikan patung Santiago, sedangkan patung Santiago sendiri yang berbahan perunggu dikerjakan oleh perajin di Pati, Jawa Tengah sejak 10 Juli. Selesai 9 Agustus, dan tiba di Miangas 12 Agustus, dan 15 Agustus sudah terpasang di tugu. Kemarin, Pangdam VII Wirabuana mewakili Panglima TNI meresmikan monumen itu. “Dengan diresmikan monumen ini, saya berharap akan lahir Santiago-Santiago muda dari wilayah ini untuk menjaga keutuhan NKRI,” kata Pangdam saat membacakan sambutan Panglima TNI.

Menurut Pangdam, pembangunan monumen tersebut bertujuan mengukuhkan semangat NKRI karena Pulau Miangas merupakan wilayah paling utara NKRI, yang berbatasan langsung dengan Filipina.

Sekilas tentang Santiago, nama ini dipilih karena pahlawan bernama lengkap Bataha Santiago itu adalah raja yang berkuasa di Kerajaan Manganitu, Sangihe pada 1670 hingga 1675, yang paling getol menentang VOC. Bagi masyarakat setempat, Santiago dianggap sebagai pahlawan. Karena perlawanannya kepada penjajah, sehingga dia ditangkap dan dihukum gantung dan kepalanya dipancung di depan rakyatnya sendiri. Eksekuti mati itu dilakukan di sebuah tanjung di Bungalawang, Tahuna. Kini lokasi itu menjadi Makodim 1301/Satal. Kalimat penjuangannya yang terkenal, yang akhirnya diabadikan di monumen itu adalah ”Biar saya mati digantung, tidak mau tunduk kepada penjajah”. Semangat ini pula yang diharapkan pemerintah dari masyarakat wilayah beranda utara NKRI, Miangas, itu.

Miangas adalah pulau terluar Indonesia. Pulau ini termasuk ke dalam Desa Miangas, Kecamatan Nanusa (kini sudah jadi Kecamatan Khusus Miangas), Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Miangas adalah salah satu pulau yang tergabung dalam gugusan Kepulauan Nanusa yang berbatasan langsung dengan Filipina.

Pulau ini merupakan salah satu pulau terluar Indonesia sehingga rawan menjadi sengketa perbatasan, terorisme serta penyelundupan. Pulau ini memiliki luas sekitar 3,15 kilometer persegi. Jarak Pulau Miangas dengan Kecamatan Nanusa sekitar 145 mil, sedangkan jarak ke Filipina hanya 48 mil.

MANADO POST

Warga Saudi itu Pantau Pengeboman dari Kamar 1621 Marriott

Tim gegana berjaga di lokasi ledakan bom di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (17/7). (Foto: Reuters/Dadang Tri)

21 Agustus 2009, Jakarta -- Ali Muhammad bin Abdullah, warga Riyadh, Arab Saudi, yang diperiksa polisi sejak Jumat pekan lalu, diduga kuat menginap di Kamar 1621 Hotel JW Marriott menjelang peledakan pada 17 Juli lalu.

Kamar 1621 adalah satu dari empat kamar di hotel itu yang diketahui berhubungan telepon dengan kamar 1808, tempat menginap pelaku bom bunuh diri, Dani Dwi Permana. Kamar itu disewa atas nama sebuah perusahaan asal Yaman. “Ya, memang begitu,” kata seorang perwira menengah polisi kepada Tempo.

Ali, yang selama ini tinggal di RT 16 RW 06 Desa Cirendang, Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, diduga menjadi penghubung kucuran dana dari luar negeri untuk aksi terorisme. Sehari setelah ia ditangkap, Detasemen Khusus 88 Antiteror mencokok Iwan Herdiansyah, warga Dusun Kliwon, Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan, dengan tuduhan sama.

Sumber Tempo lainnya menuturkan, polisi memiliki bukti bahwa Noor Din Mohd. Top menginap di safe house di Pela Mampang, Jakarta Selatan, pada 5 April lalu. Pada 7 sampai 10 April, rombongan dari Timur Tengah menginap di Marriott. Lalu, pada 28-30 Mei, mereka menginap di Ritz-Carlton. Menjelang peledakan, mereka--termasuk Ali--menginap lagi di Marriott kamar 1621. “Ali dan teman-temannya check out pada 17 Juli sebelum bom meledak,” ujarnya.

Rombongan itu lalu menginap di Hotel Novotel, Bogor. “Mereka bertemu dengan Syaifudin Zuhri.” Syaifudin, kakak ipar Ibrohim, adalah buruan polisi karena perannya sebagai perekrut pelaku bom bunuh diri. Ibrohim alias Boim, penata bunga di Marriott, tewas dalam penyerbuan oleh polisi di Dusun Beji, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, 7-8 Agustus lalu. Ia berperan mengatur masuknya bom ke Marriott dan Ritz.

Sumber tersebut menyebutkan, pada April-Juni 2008 diduga sejumlah orang dari Yaman sudah berada di Novotel. Ali-lah yang memfasilitasi mereka di Novotel pada Juli. “Ada kaitannya dengan organisasi Ashor al-Muslimin yang berbasis di Irak yang pernah menyandera wartawan Metro TV. Ada juga kaitan dengan pesantren besar di Sabah, Malaysia,” ujarnya.

Informasi mengenai peran Ali di Jakarta-Bogor pada kurun waktu itu klop dengan kepergiannya dari Cirendang, Kuningan, ke Jakarta, pada Maret hingga Juni. Alasan Ali ke Jakarta waktu itu, “Untuk memperpanjang visa,'' ujar Yanto, warga Cirendang (Koran Tempo, 19 Agustus).

Dari hasil pemeriksaan Iwan dan Ali, polisi menemukan keterlibatan Bagus Budi Pranoto alias Urwah dalam kasus Marriott-Ritz. Urwah pernah dipenjara 3,5 tahun karena menyembunyikan Noor Din dan Dr Azahari di Jawa Timur dalam kasus pengeboman Marriott pada 2003. Pria asal Kudus, Jawa Tengah, itu pun ikut menyembunyikan Ali Imron setelah kasus Bom Bali I. Nama Urwah diumumkan sebagai buron bersama Syaifudin Zuhri, Mohamad Syahrir alias Aing, serta Ario Sudarso alias Suparjo Dwi Anggoro alias Aji alias Dayat alias Mistam Husamudin.

Keterlibatan Urwah, menurut sumber Tempo, semakin menguatkan dugaan polisi bahwa Noor Din melarikan diri ke Jawa Timur, kemudian ke Kalimantan Timur. Urwah sangat paham jaringan dan jalur-jalur di Jawa Timur dan Kalimantan Timur. “Di mana ada Urwah, di situ ada tempat persembunyian Noor Din,” katanya.

Kini, polisi sedang memburu Noor Din di perbatasan Kalimantan Timur-Malaysia. Kepolisian Resor Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, memperketat pengawasan pergerakan melalui pelabuhan pemerintah dan pelabuhan swasta di daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia itu. Dari Nunukan menuju Tawao, Sabah, Malaysia Timur hanya diperlukan waktu 40 menit menggunakan perahu. Polisi memeriksa setiap orang yang akan ke Tawao, Malaysia, untuk memastikan orang itu bukan Noor Din.

Kepala Polres Nunukan Ajun Komisaris Purwo Cahyoko mengaku, dibantu Densus 88, terus menyisir daerah perbatasan. "Kami masih terus cari di semua pelabuhan di Nunukan dan Sebatik,”ujarnya kemarin.

TEMPO Interaktif

Latma Diskesau dan Korpaskhas


20 Agustus 2009, Bandung -- Dinas Kesehatan Angkatan Udara bersama Korpaskhas mengadakan latihan bersama (Latma) Dukungan Kesehatan pasukan tempur (Dukkespaspur) dan Pengungsian Medis Udara (PMU) Selama dua hari dari tanggal 19 sampai dengan 20 agustus 2009 di Lanud Sulaeman Bandung,

Latihan ini dimaksudkan untuk memelihara kesiapan operasi dan meningkatkan kemampuan personil kesehatan pasukan dalam tugas-tugas dukungan kesehatan di daerah pertempuran, karena pertolongan korban diperlukan tindakan yang cepat dan tepat baik di lapangan maupun selama proses evakuasi menuju tempat pertolongan serta penanganan lanjutan di Rumah Sakit, sehingga upaya pertolongan untuk penyelamatan jiwa dan mencegah kecacatan dapat tercapai secara optimal.

Beberapa materi yang dipraktekkan dalam manuver lapangan pertolongan kesehatan di daerah pertempuran disimulasikan beberapa prajurit paskhas yang sedang berpatroli terkena ledakan TNT pihak musuh, mengetahui kejadian tersebut satu tim kesehatan pasukan tempur melakukan Pertolongan darurat lapangan (Basic Trauma Life Support/BTLS) dilanjutkan dengan triase lapangan dan pergeseran korban ke collecting area. Dilanjutkan pelaksanaan evakuasi korban tempur oleh regu tandu (unit kelompok komando) dari collecting area menuju Poslongyon (tenda pengobatan), dengan prioritas sesuai label yang sudah dilaksanakan oleh satuan kesehatan pasukan di daerah pertempuran.

Check ulang apakah label yang ada masih sesuai dengan tingkat perlukaan korban. Pelaksanaan tindakan pengobatan lanjutan oleh unit pengobatan, sedangkan untuk korban dengan luka sedang dan berat dipindahkan ke unit siap evakuasi dan dilaksanakan Penanganan korban oleh tim TBL sesuai tingkat perlukaan korban. Dengan melihat tingkat perlukaan korban maka Selanjutnya persiapan korban untuk di evakuasi strategis yang dilaksanakan oleh tim pengungsian medis udara (BTL) menuju tim PMU II yakni pesawat C-130 Hercules untuk dibawa ke rumah sakit untruk penanganan lebih lanjut.

Latihan yang meilbatkan lebih kurang 130 personel yang berasala dari Diskesau, Mako Korpaskhas, Lakespra Saryanto dan Rumkit Salamun ini bersifat satu pihak dikendalikan dan bertindak selaku direktur latihan Kolonel Kes Dr. I Gede Pageh Yase.

Kadiskesau Marsekal Pertama TNI drg. Hartono dalam keterangannya mengatakan opersi tempur akan terdukung optimal apabila dukungan kesehatan lapangan yang mencakup pertolongan darurat di daerah pertempuran, evakuasi korban, penanganan korban di posloyon serta persiapan evakuasi ke tim bedah lapangan atau ke rumkit lanud depan dapat terlaksana dengan baik. semoga momentum acara ini bermanfaat bagi saudara-saudara sekalian terutama untuk mendukung kegiatan operasional tni au maupun operasi gabungan tni.seperti yang telah dilaksanakan pada latihan gabungan tni beberapa waktu yang lalu harap kadiskes.

Pen Korpaskhasau

Angkasa Yudha 2009; Menegakkan Integritas NKRI

Suasana latihan gladi posko Angkasa Yuda 2009 di Kampus Sekolah Staf dan Komando (Seskoau), Lembang, Jawa Barat, Kamis (20/8).

21 Agustus 2009, Bandung -- Untuk mempertahankan dan menjaga kedaulatan NKRI dari agresor yang ingin mengacaukan bahkan menduduki bagian dari NKRI, khususnya di wilayah Sumatra Bagian Utara. Komando Tugas Udara (Kogasud) bersama Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) melaksanakan rangkaian operasi udara di wilayah NAD dalam rangka menegakkan integritas kedaulatan NKRI.

Demikian skenario TNI Angkatan Udara dalam Latihan Posko Angkasa Yudha Tahun 2009 yang diselenggarakan selama empat hari dari tanggal 18 s.d 21 Agustus 2009 di kampus Seskoau Lembang, Bandung.

Dalam latihan ini yang terlibat dalam Kogasud adalah Satuan Pelaksana Operasi (Satlakops) Lanud Halim Perdanakusuma, Lanud Pekan Baru dan Lanud Medan serta Satlakops Paskhas.

Sedangkan unsur Kohanudnas melibatkan Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosek Hanudnas) III Medan yang membawahi Satlakops Satuan Radar (Satrad) Sabang, Lhokseumawe dan Satuan Radar Sibolga.

Kogasud melibatkan kekuatan Skadron-skadron Udara dari Koopsau I dan Koopsau II, demikian pula Kohanudnas melibatkan unsur-unsur kekuatan udara yang dimilikinya, bertindak sebagai Direktur Latihan Marsekal Muda TNI Rodi Suprasodjo.

DISPENAU

TNI Diminta Tak Selewengkan Anggaran

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) berbincang dengan Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo (kiri) dan Danjen Kopassus, Mayjen TNI P. Edhie Wibowo seusai menerima penganugerahan Brevet Komando Kehormatan di Markas Satuan-81 Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (20/8). Penganugerahan Brevet Komando Kehormatan kepada Presiden RI berdasarkan pertimbangan pimpinan TNI AD, di mana Presiden selaku Panglima Tertinggi, yang memiliki kewenangan penuh terhadap pengendalian operasional seluruh jajaran TNI, termasuk pengerahan Pasukan Khusus dalam situasi kritis sesuai konstitusi. (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/Koz/mes/09)

21 Agustus 2009, Jakarta -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta jajaran TNI tidak menyelewengkan penambahan anggaran TNI yang kini dibahas pemerintah dan DPR. Pesan itu disampaikan kepala negara saat memberikan pengarahan kepada prajurit Kopassus di Markas Satuan-81 Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (20/8).

"Ketika saya sudah mengambil keputusan untuk menambah jumlah anggaran yang begitu besar, saya minta jajaran jajaran TNI dapat digunakan dengan tepat dan benar. Dan jangan sampai ada penyimpangan dalam penggunaan anggaran itu," kata presiden.

Presiden mengatakan pemerintah terus meningkatkan sumber daya, termasuk anggaran pertahanan agar kekuatan, postur dan kemampuan TNI terus meningkat. Saat ini pemerintah dan DPR tengah membahas penambahan anggaran pertahanan sebanyak Rp7 triliun sehingga pada 2010 anggaran pertahanan menjadi Rp40 triliun.

Dengan kebijakan itu, presiden berharap penambahan anggaran dapat digunakan secara tepat untuk pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista), perlengkapan, dan peralatan serta peningkatan kemampuan operasional dan pemeliharaan alutsista. "Saya ingin digunakan dengan tepat. Karena setiap rupiah yang kita gunakan adalah uang rakyat, uang negara," kata presiden.

Perang Jalan Terakhir

Pelatikan anggota baru Kopassus. (Foto: kopassus.mil.id)

Pada kesempatan tersebut, kepala negara menegaskan Indonesia berprinsip bahwa perang adalah jalan terakhir manakala tidak tersedia cara lain untuk mempertahankan kedaulatan dan keutuhan negara.

Ketika ada ancaman baik dari dalam maupun luar negeri, maka pertama pemerintah akan menempuh solusi nonmiliter. Bila ancaman melibatkan negara lain maka Indonesia akan memilih terlebih dahulu jalan diplomasi, solusi politik dan soft power.

"Mana kala semua upaya damai, solusi politik, dan diplomasi gagal dan keutuhan dan kedaulatan negara kita sungguh terancam maka kita harus melakukan peperangan guna mempertahankan tiap jengkal Tanah Air kita. Begitu cara berpikir kita di era modern dan demokrasi ini untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan negara kita," katanya.

Menurutnya, langkah ini pula yang diambil pemerintah Indonesia menghadapi Malaysia dalam sengketa Perairan Ambalat. Pemerintah Indonesia dan Malaysia melakukan perundingan diplomatik dan dengan penegasan bahwa setiap jengkal wilayah Indonesia tidak boleh disentuh negara lain.

Meski kebijakan diplomasi terus berlangsung, presiden tetap menginstruksikan pimpinan TNI, termasuk kepala staf Angkatan Udara agar tidak membiarkan kapal asing memasuki perairan Indonesia. "Tidak boleh ada kapal asing yang memasuki perairan Indonesia. Kalau ada, segera dihalau dan diusir keluar dari wilayah kita," katanya.

Pada kesempatan itu kepala negara meminta seluruh jajaran TNI menjaga keamanan dalam negeri, antara lain dengan menghentikan gerakan separatisme, pemberontakan bersenjata dan terorisme. Karena bila kondisi dalam negeri bebas dari gangguan keamanan maka perekonomian bisa dibangun dan kesejahteraan rakyat ditingkatkan.

JURNAL NASIONAL

Sertijab Dandenintel Kostrad


14 Agustus 2009, Jakarta -- "Detasemen Intelijen Kostrad sebagai satuan penyelenggara fungsi intelijen yang meliputi penyelidikan, pengamanan dan penggalangan, memiliki peran strategis dalam penugasan. Sebagai mata rantai terdepan untuk memberikan laporan kepada pasukan yang melaksanakan operasi tempur, prajurit Detasemen Intelijen Kostrad dituntut memiliki kemampuan dalam menyajikan data intelijen yang cepat, tepat dan akurat”.

Demikian penegasan Pangkostrad Letjen TNI George Toisutta pada Acara Laporan Korps Serah Terima Jabatan Komandan Detasemen Intelijen Kostrad, dari Letnan Kolonel Inf Achmad Daniel Chardin kepada Letnan Kolonel Inf Benny Bintoro, Rabu (12/8) di Ruang Mandala Makostrad Jakarta.

Lebih lanjut Pangkostrad menegaskan bahwa pembinaan prajurit diarahkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap potensi ancaman, baik di bidang keamanan nasional yang menyangkut pertahanan dan keamanan, maupun bidang-bidang lainnya seperti politik, ekonomi dan sosial budaya serta hukum bahkan bidang ideologi yang dapat menjadi ancaman terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Selain itu aparat intelijen harus menguasai dan melaksanakan taktik dan teknik intelijen secara tepat dan aman sehingga mampu melakukan tindakan cegah dan deteksi dini serta mampu memperlancar arus intelijen dengan mekanisme yang cepat, tepat dan benar.

Kepada pejabat baru, Pangkostrad memerintahkan untuk menumbuh-kembangkan naluri intelijen prajurit, memantapkan pemahaman terhadap potensi ancaman, mengembangkan metoda, teknik dan taktik intelijen yang efektif dan efisien serta meningkatkan kesadaran wajib lapor berdasarkan mekanisme dan prosedur yang benar. Peningkatan kualitas penanganan permasalahan yang berkaitan dengan intelijen dan pengamanan, harus mampu berpacu dengan perkembangan lingkungan yang bergerak dengan sangat cepat dan dinamis dengan memanfatkan teknologi komunikasi dan informasi yang serba cepat dan transparan.

Hadir pada acara serah terima jabatan Kepala Staf Kostrad, Pangdivif 1/ Kostrad, Ketua dan Pengurus Persit Kartika Chandra Kirana Gabungan Kostrad, Ir, Para Asisten, Kabalak dan Komandan Satuan Kostrad.

PENKOSTRAD

Kopassus Siap Hadapi Terorisme

Latihan anti teror Kopassus. (Foto: kopassus.mil.id)

20 Agustus 2009, Jakarta -- Danjen Kopassus Mayjen Pramono Edhi Wibowo menyatakan pasukannya siap seratus persen menghadapi terorisme. "Tidak boleh hanya 30 persen," tegas Edhi Wibowo di Jakarta, Kamis (20/8).

Kesiapan, jelasnya, tidak hanya faktor personel tetapi juga dari segi peralatan. Ia menjelaskan peralatan yang dibutuhkan direkayasa bersama dengan BUMN Industri Strategis Indonesia, seperti PT DI dan Pindad. Bahkan, jika dimungkinkan, Kopassus memberikan saran pada produsen untuk peningkatan kemampuan persenjataan. "Kalau bisa membuat sendiri, kami memberikan saran pada produsen untuk pengembangannya," tukasnya.

Terkait peningkatan anggaran untuk TNI, pihaknya mengatakan bahwa mereka telah mengambil bagian. Pihaknya telah mengajukan pembelian alat-alat khusus meski ia enggan menyebutkan jenis yang diminta pasukannya.

"Kami secara bertahap dan diprogramkan. Kami selalu meningkatkan SDM dan alat-alatnya. Kita mengajukan beberapa alat khusus. Karena khusus, saya tidak bisa buka juga," tuturnya.

Perlu Aturan Baku Jika TNI Ikut Dilibatkan

Satuan anti teror Kopassus. (Foto: kopassus.mil.id)

Pelibatan TNI dalam penanganan kegiatan terorisme mempunyai legitimasi dalam UU 34/2004 tentang TNI, khususnya pasal 7 yang menyangkut operasi militer selain perang. Meski telah memiliki kesepakatan antara Panglima TNI dan Kapolri, aturan pelibatan mesti diperjelas dengan peraturan baku.

"Berdasarkan UU yang berlaku, TNI siap membantu Polri. Tetapi, memang harus ada aturan pelibatan karena kalau tidak ada batasannya, nanti bertumpuk-tumpuk petugas di lapangan. Malah akan berantem di lapangan," kata Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Agustadi Sasongko Purnomo kepada wartawan di Jakarta, Kamis (20/8).

Aturan tersebut, ujar KSAD, tentunya akan menentukan batasan perbantuan tersebut. Ia berpendapat bahwa yang berhak untuk menentukan batasan tersebut adalah dewan keamanan nasional yang berada di bawah presiden.

Sementara itu, menunggu aturan baku itu rampung, TNI menggunakan aturan pelibatan yang dibuat atas kesepakatan antara Panglima TNI dan Kapolri. "UU Kamnas sedang dibentuk. Nanti akan ada dewan yang menentukan di bawah presiden. Tapi nanti," cetus KSAD.

KSAD menjelaskan pelibatan TNI dalam penanggulangan terorisme sifatnya membantu kepolisian. Maka itu, ia berharap jajarannya dapat memahami tugas perbantuan sesuai UU yang berlaku. Hingga kini, sambungnya, keterlibatan TNI dalam penanggulangan teror sejauh memberikan informasi. Jika ternyata ada teroris yang berkeliaran dimana keberadaan polisi tidak ada, pihaknya dapat menangkapnya terlebih dahulu untuk diserahkan pada aparat keamanan.

MEDIA INDONESIA

Thursday, August 20, 2009

Letkol Marinir Firman Johan Jadi Pasops Brigif-1


20 Agustus 2009, Surabaya -- Komandan Brigif-1 Marinir Kolonel Marinir K Situmorang mengukuhkan Letkol Marinir Firman Johan menjadi Perwira Staf Operasi (Pasops) Brigif-1 Marinir, Kamis.

Dalam upacara resmi pengukuhan di lobi Brigif-1 Marinir Gedangan, Sidoarjo, Kolonel Marinir K Situmorang mengatakan pengukuhan jabatan Pasops Brigif-1 Marinir ini merupakan dinamika organisasi Brigif-1 Marinir untuk peremajaan, kaderisasi, dan pembinaan karier untuk menjawab tantangan yang semakin berat.

"Dengan pengukuhan itu, pejabat baru diharapkan dapat membawa semangat baru dalam lingkungan organisasi dan penyegaran ide-ide pemikiran, sehingga menghasilkan kualitas yang semakin baik dari waktu ke waktu," katanya.

Dalam kesempatan itu, ia berpesan tentang pentingnya kerja sama dan koordinasi yang mantap dalam kebersamaan dan kekeluargaa tanpa mengabaikan keberadaan fungsi dan peran masing-masing staf.

"Tugas perwira staf operasi adalah membantu Komandan Brigif-1 Marinir dalam merumuskan petunjuk komandan di bidang operasi, latihan, dan perencanaan dalam penyelenggaraan fungsi staf operasi," katanya.

Acara pengukuhan dihadiri Paspers Brigif-1 Mar Mayor Marinir Tommy, Pasintel Brigif-1 Mar Mayor Marinir Amir Kasman, Danyonif-1 Mar Mayor Marinir Guslin, Danyonif-3 Mar Mayor Marinir Sugianto, Danyonif-5 Mar Mayor Marinir Agus Dwi Laksana Putra, dan seluruh perwira Brigif-1 Marinir.

ANTARA JATIM

Monumen Pahlawan Santiago

Panglima Kodam VII Wiarabuana (tengah) Mayjen Djoko Susilo bersama sejumlah muspida Sulut saat mengunjungi monumen pahlawan Santiago (1670-1675) di Pulau Miangas, Kab Talaud, Sulawesi Utara, Kamis (20/8). Monumen yang dibangun oleh TNI AD tersebut memilki ketinggian 7 meter dan menelan biaya Rp 1,2 miliyar. (Foto: ANTARA/ Basrul Haq/ss/nz/09)

20 Agustus 2009, Talaud -- Seorang warga melintas di depan monumen pahlawan Santiago (1670-1675). (Foto: ANTARA/ Basrul Haq/ss/nz/09)

Pulau Mingas tampak dari udara di Miangas, Kab Talaud, Sulawesi Utara, Kamis (20/8). Pulau Miangas merupakan pulau terluar yang berbatasan dengan Filiphina memiliki luas 3,15 kilometer persegi dan berpenduduk 700 jiwa. (Foto: ANTARA/ Basrul Haq/ss/nz/09)

Brigif Linud 18 Latihan Operasi Lintas Udara

Dua penerjun dari Brigade Infantri Lintas Udara 18 Divisi Infantri 2 Kostrad saat melakukan latihan terjun payung free fall di lapangan Petriokimia Gresik, Jawa Timur, Kamis (20/08). Latihan penerjunan yang melibatkan 41 penerjun tersebut dilakukan sebagai bentuk antisipasi pengamanan wilayah RI dan Kota Gresik. (Foto: ANTARA/Syaiful Arif/ss/nz/09)

20 Agustus 2009, Gresik -- Brigade Infanteri (Brigif) Lintas Udara (Linud) 18 Divisi Infanteri 2 Kostrad menggelar pelatihan operasi lintas udara.

Latihan itu melibatkan 41 penerjun payung yang melakukan terjun bebas dari ketinggan 8.000 feet dari atas permukaan laut.

Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 18, Eka Wiharsa, Kamis, mengatakan, tujuan operasi lintas udara ini sebagai bentuk antisipasi pengamanan baik darat maupun udara, terutama di wilayah perbatasan.

"Ini juga sebagai bentuk persiapan pasukan gerak cepat para penerjun kelompok depan operasi linud (KDOL) untuk proyeksi ketahanan dan kemanan NKRI 2010 nanti, bekerja sama dengan TNI AU," katanya.

Para penerjun diberangkatkan dari Bandara Lanud Abdul Rahman Saleh, Malang dan diterjunkan di lapangan sepak bola dalam perumahan PT Petrokimia Gresik.

Ia menyebutkan dalam sekali penerbangan pesawat terbang mengangkut 20 penerjun, sehingga pada setiap hari latihan penerjunan akan dilakukan dua kali penerjunan.

Seorang penerjun dari Brigade Infantri Lintas Udara 18 Divisi Infantri 2 Kostrad dengan membawa bendera merah putih, sedang meliuk diudara. (Foto: ANTARA/Syaiful Arif/ss/nz/09)

Dalam penerjunan di hari pertama sedikitnya ada 26 penerjun yang diterjunkan dengan dibagi dua kelompok, kelompok pertama 13 penerjun dan kelompok kedua 13 penerjun.

Pada penerjunan kelompok pertama sempat mengalami kendala dimana dari 13 penerjun, hanya enam orang yang mendarat tepat sasaran, sedangkan tujuh penerjun lainnya mendarat di luar sasaran.

Pada penerjunan kelompok kedua, hampir semuanya bisa mendarat tepat sasaran.

Menurut Eka Wiharsa, kendala yang dialami penerjun yang mendarat tidak tepat sasaran karena pengaruh tingkat kecepatan angin.

"Kecepatan angin selalu berubah-ubah dan untuk kategori aman pelaksanaan latihan terjun payung antara tujuh sampai 10 knot, sedangkan di atas 10 hingga 15 knot berbahaya bagi penerjun," katanya.

Pelatihan penerjunan penyegaran ini sudah keempat kalinya digelar, diawali Yonif Linud 502 di Jabung, Malang dengan 576 peserta.

Kemudian, Yonif Linud 501 di Madiun dengan 556 penerjun, dan Yonif Linud 503 di Mojosari, Mojokerto, dengan 525 penerjun.

Terakhir, Brigif Linud 18 Divisi Infanteri 2 Kostrad dengan 41 penerjun.

Yonif Linud 502/UY Gelar Latihan Jungar


Latihan merupakan suatu kebutuhan yang mendasar bagi setiap prajurit, agar kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya selalu terpelihara dan dapat ditingkatkan, sehingga harapan untuk memiliki prajurit yang profesional dapat terwujud.

Kaitannya dengan hal tersebut, seperti apa yang telah dilaksanakan oleh Yonif Linud 502/UY dalam memelihara dan meningkatkan kemampuan prajuritnya, sebanyak 552 prajurit Yonif Linud 502 tengah melaksanakan Latihan Rutin Terjun Penyegaran yang langsung dipimpin oleh Danyonif Linud 502/UY Letkol Inf. I.A.B Sinaga Kegiatan Jungar ini rencananya akan dilaksanakan selama dua hari, mulai tanggal 10 s/d 11 Agustus 2009 yang terbagi dalam 12 Sorti bertempat di Pandanwangi Lumajang.

Dengan harapan latihan ini tentunya dapat meningkatkan kesiapsiagaan satuan Lintas Udara demi mengantisipasi setiap ancaman yang mungkin timbul. Bilamana sewaktu-waktu negara membutuhkan pengerahan pasukan ini, maka satuan Lintas Udara, khususnya Yonif Linud 502/UY siap untuk diterjunkan. Pada kesempatan pelaksanaan latihan tersebut, Panglima Divif 2 Kostrad beserta rombongan menyempatkan diri untuk meninjau pelaksanaan Jungar tersebut.

ANTARA JATIM/KOSTRAD

Rusia Memutuskan Melanjutkan Produksi Pesawat Angkut An-124


20 Agustus 2009 -- Menteri Pertahanan Rusia memutuskan melanjutkan memproduksi pesawat angkut Antonov An-124 Ruslan (Condor). Pesawat angkut dapat digunakan untuk kebutuhan penerbangan komersial atau mengangkut prajurit NATO ke Afghanistan.

Antonov An-124 dirancang oleg Antonov Design Bureau pada 1982, diproduksi di Kiev dan Ulyanovsk hingga 1995. Pesawat mampu mengangkut beban maksimal 150 metrik ton dengan jarak jelajah sekitar 3000 kilometer.


An-124 merupakan pesawat angkut terbesar ketiga di dunia setelah An-225 dan Airbus A380F.

Rusia dan Ukraina mencapai kesepakatan awal untuk melanjutkan produksi An-124 pada April 2008.

Mesin Pesawat Tempur Generasi Kelima Bermasalah


Mesin NPO Saturn untuk pesawat PAK FA (Advanced Front-Line Aviation Complex) yang sedang dikembangkan diakui oleh KASAU Rusia bermasalah, tetapi riset masih berjalan.

PAK FA direncanakan menggantikan pesawat generasi keempat Angkatan Udara Rusia, Su-27 Flanker dan MiG-29 Fulcrum.

RIA Novosti/@beritahankam

Pangkohanudnas Terima Kunjungan Head Operation RSAF

Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional Marsda TNI Dradjad Rahardjo S.IP, menerima cindera mata dari Head Operation RSAF Col Lim Yeong Kiat. (Foto: Pen Kohanudnas)

20 Agustus 2009, Jakarta -- Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Pangkohanudnas) Marsekal Muda TNI Dradjad Rahardjo S.IP terima kunjungan kehormatan Head Operation Royal Singapure Air Force (RSAF) Colonel Lim Yeong Kiat di ruang tamu Makohanudnas Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis, (20/8).

Dalam kesempatan itu Pangkohanudnas didampingi Pangkosekhanudnas I Marsma TNI J. Fritz Sitompul, Irkohanudnas Kol Pnb Sudjendro, Assusmatrad Kol Arh M. Nasir, Assusmatral Kol Laut Yuwono dan para staf lainya, sementara Col Lim Yeong Kiat didampingi Defuty Commander Air Difence Operation Central Col Leong Choong Yew, dan Col Lim Tuang Liang, Ltc Chew Chee Mun serta May Tong Ong.

Dalam kunjungan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan hubungan kerjasama antar kedua Angkatan Udara Singapura dengan Indonesia dalam bidang pertahanan udara, dan pertemuan berlangsung dengan penuh keakraban dan diakhiri dengan saling memberikan Plakat cinderamata.

Asops Kasau Terima Tamu RSAF

Asops Kasau Marsekal Muda TNI Pandji Utama, S.IP menyerahkan cindera mata kepada Colonel Lim Yeong Kiat. (Foto : Dispenau)

Asisten Operasi Kasau Marsekal Muda TNI Pandji Utama menerima kunjungan kehormatan Head of Air Operation Republic of Singapore Air Force (RSAF) Colonel Lim Yeong Kiat di Mabesau Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (20/8).

Asops Kasau Marsekal Muda TNI Pandji Utama, S.IP saat menerima tamu RSAF ini didampingi Aspam Kasau Marsekal Muda TNI Haryantoyo, S.IP dan Kadispenau Marsekal Pertama TNI FHB Soelistyo. Seusai mengadakan pembicaraan dilanjutkan dengan pertukaran cindera mata.

Pen Kohanudnas/Dispenau

Sejengkal Pun Wilayah RI Akan Dipertahankan

Kapal perang Indonesia berpatroli di perairan sekitar Ambalat.

20 Agustus 2009, Jakarta -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Tentara Nasional Indonesia, khususnya Kopassus, menjaga keutuhan negara. Jangan sampai satu jengkal wilayah Indonesia diambil negara lain. Untuk kasus Ambalat, negosiasi tetap diutamakan.

"Saya telah sampaikan ke pimpinan Malaysia untuk betul-betul diselesaikan dengan perundingan diplomatik, negosiasi, dengan catatan bahwa satu jengkal pun wilayah Indonesia harus tetap dipertahankan. Tidak boleh diambil negara lain" kata Yudhoyono di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis 20 Agustus 2009.

Karenanya dia sangat berharap agar perundingan ditingkatkan dan diintensifkan. Meski dia menetapkan perundingan sebagai solusi politik, namun kepada pimpinan TNI dan Angkatan Laut ditekankan agar tidak boleh ada kapal asing yang memasuki wilayah Indonesia.

"Harus segera dihalau dari peraian kita. Kita cinta damai, tapi lebih cinta kemerdekaan, keutuhan wilayah. Perang adalah jalan terakhir, manakala tak ada cara lain untuk mempertahankan keutuhan negara kita," katanya.

Kalau ingin damai, lanjut Yudhoyono, maka kita harus siap untuk berperang, termasuk kesiapan Kopassus. Yudhoyono menekankan bahwa keamanan di dalam negeri sangat penting karena jika ada gangguan, maka Indonesia tidak bisa membangun dengan baik.

Keamanan dibutuhkan untuk membangun ekonomi agar tercipta kesejahteraan. Menurutnya, ada mata rantai dalam membuat negara makin aman dengan tujuan pembangunan.

VIVANews

Di Depan Kopassus, SBY Minta Tak Ada Petrus

Brevet Komando merupakan ciri khas pasukan Kopassus. Untuk mendapatkannya seorang prajurit harus mengikuti latihan selama lima bulan yang meliputi tahapan basis, gunung hutan dan rawa laut. (Foto: detikFoto/Ramadhian Fadillah)

20 Agustus 2009, Jakarta -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta aparat kepolisian maupun TNI untuk transparan dalam menjalankan tugas, terutama terkait kasus terorisme. SBY juga mewanti-wanti agar pengalaman kelam seperti kasus Petrus (penembak misterius) pada zaman Orde Baru tidak terulang.

"Kita punya pngalaman yang tidak baik di waktu yang lalu dan tidak boleh terjadi lagi. Tidak boleh terjadi lagi, misalnya kasus Petrus, masih ingat? kasus penculikan, dan tewasnya Munir. Yang itu menurut saya keluar dari undang-undang dan aturan," tegasnya di hadapan seribuan prajurit Kopassus di Balai Komando Markas Kopassus, Cijantung Jakarta Timur, Kamis (20/8/2009).

Presiden kembali mengingatkan, kepada semua pihak, terutama kepolisian, untuk tetap berpedoman pada hukum yang berlaku, transparan dan akuntabel. "Semua bisa dipertanggung jawabkan, terbuka, tidak ada yang gelap, tak ada yang aneh-aneh. Kita tidak menganut model seperti Guantanamo misalnya," jelasnya.

SBY mencontohkan, ketika penyergapan rumah yang diduga tempat persembunyian teroris, hampir semua televisi dan media mengetahui dan menyiarkannya. Selain itu, dalam penindakan kasus terorisme, prosesnya selalu dijalankan secara terbuka melalui pengadilan.

"Akuntabel, diproses secara hukum. Ada pengacara, pembela yang itu belum tentu dilakukan oleh negara lain," paparnya.

SBY pun kembali menyindir pihak-pihak yang menilai negara dan kepolisian telah melanggar hak asasi manusia (HAM) dalam menangani aksi terorisme ini.

"Jadi hati-hati untuk mengatakan negara melanggar HAM, kepolisian melanggar HAM. Kapolri ada di sini dan saya minta kepolisian, semua penegak hukum bekerja sesuai dengan undang-undang, aturan. Maka tidak akan ada yang disebut dengan melanggar HAM," pungkasnya.

okezone

LIPI Luncurkan Prototipe Radar Pengawas Pantai


20 Agustus 2009, Subang -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia pada ulang tahunnya ke 42 meluncurkan prototipe Radar Pengawas Pantai Indra 2 (Indonesian Radar 2) di Kampus Balai Besar Pembangunan Teknologi Tepat Guna Subang, Jawa Barat, Kamis (20/8).

Radar produksi LIPI tersebut, kata Mashury M. Eng, Kepala Bidang Telekomunikasi Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi LIPI, berfungsi sebagai alat pengawasan perairan Indonesia.

Kemampuan radar yang baru akan disertifikasi pada awal 2010 tersebut, yakni bisa melakukan aksi pengintaian sampai 64 kilometer dari bibir pantai ke laut lepas. "Kecuali di bibir pantai, pemasangan radar bisa di kapal militer," kata Mashury.

Persoalan klasik yang selama ini berlangsung di perairan Indonesia semisal perompakan, pejualan BBM ilegal lepas pantai, dan pencurian ikan yang belum bisa terdeteksi akibat ketiadaan alat intai berteknologi tinggi, ke depan bisa dengan mudah dilakukan dengan Indonesian Radar2 buatan LIPI tersebut. "Sehingga kekayaan laut kita bisa terjaga," kata Mashury.

Produksi Indonesian Radar2 yang mulai diriset pertengahan 2006 tersebut secara massal baru bisa dilakukan pada 2011. Kualitas teknologinya dijamin setara dengan buatan laur negeri. Harga jualnya dijamin lebih kompetitif dibanding radar buatan Polandia, yang seharga Rp 9 miliar belum termasuk bea masuk dan biaya lainnya.

TEMPO Interaktif

Rusia Kaji Ulang Penjualan Sistem Hanud S-300 Ke Iran

Sistem pertahanan udara S-300PMU2. (Foto: RIA Novosti)

20 Agustus 2009 -- Presiden Rusia Dmitry Medvedev berjanji mengkaji ulang rencana Rusia menjual sistem pertahanan udara canggih S-300 ke Iran, menurut Presiden Israel Shimon Peres, Rabu (19/8) kutip AFP.

“Presiden Medvedev berjanji mengkaji isu ini sekali lagi setelah saya menjelaskan penjualan tersebut memberikan dampak pada keseimbangan kekuatan di wilayah kami,” kata Peres setelah mengadakan pembicaraan dengan pimpinan Rusia.

Kontrak pembelian sistem rudal anti pesawat S-300 dilaporkan ditandatanggani 2005 tetapi menimbulkan kontroversial, dimana sistem ini akan meningkatkan secara signifikan kemampuan pertahanan udara Iran.

Israel telah memesan sedikitnya 25 pesawat tempur siluman F-35 Lightning II buatan Lockheed Martin, Amerika Serikat untuk menangkal kemampuan sistem S-300.

Pejabat Rusia telah menegaskan belum ada sistem S-300 yang dikirimkan ke Iran bulan lalu.

AFP/@beritahankam

Kalbar Tutup Pintu Perlintasan Teroris

Perbatasan Indonesia dan Malaysia. (Foto: Pontianak Post)

20 Agustus 2009, Pontianak -- Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Polda Kalbar) menggelar pertemuan akbar dengan 550 tokoh masyarakat akar rumput se-Kalbar, Rabu (19/8) di Pontianak. Pertemuan itu bertujuan mengantisipasi ancaman gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia yang dipicu serangkaian aksi terorisme di Indonesia.

Kepala Polda Kalbar Brigjen Erwin TPL Tobing mengatakan, seluruh komponen masyarakat harus memegang komitmen bersama untuk menutut perlintasan teroris dan gangguan keamanan lainnya di Kalbar. "Khusus masyarakat yang ada di perbatasan harus mewaspadai gerakan itu. Karena di Kalbar ada banyak pintu masuk ke negara tetangga Malaysia," katanya.

Erwin juga mengajak seluruh kepala desa, para badan pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (Babinkamtibmas), dan anggota Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) untuk bekerja sama menciptakan rasa aman dengan memperketat pengawasan di lingkungan masing-masing.

"Kalau sudah ada kebersamaan, maka kita dapat mengetahui dengan cepat titik-titik kerawanan itu sejak awal, untuk kemudian diantisipasi secepat mungkin. Saya yakin upaya ini harus berjalan maksimal agar Kalbar bebas dari wilayah persinggahan atau perlintasan para teroris itu," kata Erwin.

Tolak TNI

Di Jakarta, sejumlah kalangan menolak keterlibatan TNI dalam penindakan terorisme. Perbantuan militer sebatas cegah dini semisal pemberian informasi intelijen di lapangan pada aparat kepolisian.

Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Usman Hamid mengatakan, bentuk teror yang ada saat ini dinilai belum darurat. "Polri masih mampu mengatasi dan mengungkapnya," kata Usman di kantor Kosntras, Jakarta, Rabu (19/8).

Hal senada diungkapkan Pengamat Militer, Ignatius Suprapto. Dia menjelaskan, sebagai negara hukum, semua bentuk ancaman yang berasal dan terjadi di dalam negeri menjadi kewenangan penegak hukum, dalam hal ini Polri. "Pengerahan militer hanya untuk menghadapi kondisi darurat. Saat polisi dianggap tidak mampu lagi mengendalikan situasi," katanya.

Dua hari lalu, Markas Besar TNI AD mengaku mempunyai kemampuan memberantas terorisme lewat satuan-satuan yang dimiliki. Namun, potensi yang mumpuni ini masih menganggur. "Belum diberdayakan dengan maksimal," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigadir Jenderal Christian Zebua.

Usman mempertanyakan motif TNI mengungkap kekuatannya dalam memberantas teror. Dia melihat indikasi militer ingin menambah kewenangannya. "Memang mau diberdayakan seperti apa?" katanya.

Menurutnya, perbantuan yang saat ini berlangsung sudah sesuai koridor Negara demorkasi. Desk antiteror yang ada di setiap Komando Daerah Militer (Kodam) dibantu intelijen teritorial hingga tingkat desa sudah memberikan informasi yang dibutuhkan kepolisian.

Kekuatan pemukul antiteror, seperti Detasemen 81, Komando Pasukan Khusus dan Batalyon Raider, Komando Cadangan Strategis (Kostrad) jangan sampai terlibat menangkap tersangka terorisme.

JURNAL NASIONAL